Tempat Wisata TerFaVorit
-
Suaka Margasatwa (SM) Tambora Selatan terletak di Kecamatan Sanggar, kabupaten Bima dan
-
Cagar Alam Pulau Sangiang terletak di Kecamatan Wera Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat
-
Pulau Moyo adalah sebuah pulau yang terdapat 2,5 km di sebelah utara Pulau Sumbawa. Pulau ini memiliki luas 330 km2, ketinggian maksimum ...
-
Nikmati Pesona Alam Kepulauan Sumbawa yang sangat beragam yang tentunya indah serta menarik, yang akan menambah
-
Cagar Alam Pedauh terletak di Desa Sekongkang, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa (mataram-poto tano-pedauh kendaraan darat 6,5 jam, matar...
-
Kawasan Cagar Alam (CA) Lambu termasuk ke dalam Desa Lambu, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima (mataram-bima kendaraan udara 30 menit kemudian ...
-
A. Selayang Pandang Bagi umat Islam, bulan Rabiul Awal merupakan salah satu bulan mulia dan kedatangannya
-
1.MAKAM SAMPAR Letaknya tidak jauh dari kota Sumbawa besar, sekitar 1 km arah timur Dalam loka.
About Me
DAFTAR ISI
Diberdayakan oleh Blogger.
Kamis, 01 September 2011
DOMPU, GOMONG.COM – Kerudung muslimah khas mbojo, ”Rimpu”, memang patut dilestarikan di NTB. Selain unik dan bernilai estetika tersendiri, kerudung sarung ini, juga punya makna filosofi budaya yang tinggi.
”Meski teknologi sudah maju dan banyak pilihan busana modern, bukan berarti rimpu d
itinggalkan. Warisan budaya ini harus dipertahankan,” kata Bupati Dompu, H Bambang M Yasin, saat melepas parade sampela rimpu di Kota Dompu.parade sampela rimpu saat membuka festival Lakey.(GOMONG.COM/P Nugraha)
Parade sampela rimpu, atau perempuan dengan kerudung rimpu, berjalan beriringan dari pendopo Bupati menuju Masjid Raya Baithurrahman Dompu, sekaligus sebagai pembuka event Festival Lakey, 3-5 Desember.
”Diluar perkiraan, target kita hanya seribu sampela rimpu, tapi yang ikut parade membludak hingga dua ribuan perempuan berbusana rimpu,” kata Bupati Bambang.
Rimpu merupakan kerudung dari bahan sarung. Motif umumnya kotak-kotak. Kain sarung dibentuk sedemikian rupa saat dikenakan membentuk rimpu.
Menurut Budayawan Dompu, Budi AH Rahman, rimpu merupakan busana tradisi turun temurun bagi masyarakat mbojo, Dompu dan Bima.
”Fungsinya sebagai penutup aurat bagi wanita, sama seperti kerudung,” katanya.
Hanya saja, rimpu mempunyai fungsi lain yakni sebagai penanda status pemakainya. Misalnya, rimpu yang menutup seluruh wajah dan hanya meninggalkan mata, itu dikenakan anak gadis atau perawan. Yang kelihatan seluruh wajah, dikenakan wanita yang sudah bersuami, sedangkan untuk wanita yang sudah berusia tua rimpu yang dikenakan membentuk kerucut di ujung salah satu sisinya.
Budi mengatakan, di sejumlah desa di Dompu, para wanita masih menggunakan rimpu dalam kesehariannya.
”Kami harapkan dengan event seperti ini, maka rimpu bisa kembali menjadi busana pilihan untuk kaum perempuan di Dompu ini, termasuk yang di perkotaan juga,” katanya.
Sementara itu, anggota Tim Penggerak PKK Dompu, Hj Dian H Rasyidin mengatakan, rimpu adalah kerudung khas yang mungkin hanya ada di NTB yakni di Dompu dan Bima.
”Karena itu rimpu ini harus dilestarikan, dan ini menjadi kebanggaan wanita NTB secara umum,” kata Dian yang juga menjadi peserta parade sampela rimpu.
Menurutnya, peran pemda juga sangat penting untuk kembali membumikan rimpu. Misalnya dengan membuat aturan untuk pegawai perempuan menggunakan rimpu pada hari-hari tertentu.(gra/SUMBAWA)