Tempat Wisata TerFaVorit

About Me

Foto Saya
Panorama NTB
Lihat profil lengkapku

DAFTAR ISI

Diberdayakan oleh Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Kamis, 01 September 2011
clip_image003Cagar Alam Pedauh terletak di Desa Sekongkang, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa (mataram-poto tano-pedauh kendaraan darat 6,5 jam, mataram-sumbawa kendaraan udara 30 menit kemudian sumbawa-pedauh kendaraan darat 5 jam). Kawasan dengan luas 543,5 ha ini memiliki bentang alam yang bervariasi, berbukit dengan kelerengan lebih dari 45 % dengan ketinggian antara 0 – 300 m dpl. Tipe hutan yang ada di Cagar Alam Pedauh terdiri dari tipe hutan tropis dan tipe hutan musim dengan tipe vegetasi hutan dataran rendah dan tipe vegetasi hutan pegunungan. Jenis tumbuhan diantaranya didominasi oleh jenis tempawai, binong, maja, kayu selewe, kukis, dan ketimus (Protium javanicum) serta beberapa jenis yang termasuk jarang antara lain kayu pelas, lian, klicung, dan mangrove. Sedangkan untuk jenis fauna antara lain kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea paresela), burung gosong (Megapodius reiwandii), wili-wili, belibis, elang (Haliastur indus) serta beberapa jenis burung madu. Kawasan ini sebagai areal perwakilan ekosistem dan perlindungan flora faunanya mempunyai nilai yang sangat tinggi dalam bidang
konservasi sumber daya alam dan memiliki keanekaragaman plasma nutfah dengan tipe ekosistem yang memiliki ciri dan sifat-sifat yang khas, asli, unik, endemik dan langka. Cagar Alam Pedauh berfungsi sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan, juga sebagai kawasan yang dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menunjang budidaya. Sawo kecik (Manilkara kauki) merupakan spesies asli dan endemik di kawasan ini, sehingga keberadaannya menjadi dasar ditunjuknya Pedauh menjadi Cagar Alam.
Sejarah kawasan
Cagar Alam Pedauh ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 348/Kpts/Um/18/1975 tanggal 20 Agustus 1975 seluas 543,50 Ha. Menurut administrasi pemerintahan, Cagar Alam Pedauh terletak di Desa Sekongkang, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat.
Secara astronomis, CA Pedauh terletak pada 9o0’30” – 9o02’24” LS dan 116o45’30” – 116o47’18” BT, dengan ketinggian antara 0 – 300 m dpl. Kondisi bentang alam yang bervariasi, berbukit dengan kelerengan lebih dari 45 %.
clip_image001[1]clip_image005Iklim
Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, Cagar Alam Pedauh memiliki tipe iklim D. Musim hujan umumnya jatuh pada bulan November hingga bulan Maret. Pada musim hujan rata-rata curah hujan 1540 mm per tahun denga rata-rata hari hujan 121 hari per tahun.
Fisik Kawasan dan potensi hutan
Formasi geologi di Cagar Alam Pedauh terdiri dari jenis tanah litosol dan mediteran coklat kemerahan yang sifatnya sedikit berbatu dan berhumus. Di bagian utara, jalan yang membelah kawasan Cagar Alam Pedauh tanahnya agak Ziltig (mengandung garam) dan merupakan habitat dari sawo kecik.
Kawasan CA Pedauh sebagai areal perwakilan ekosistem dan perlindungan flora faunanya mempunyai nilai yang sangat tinggi dalam bidang konservasi sumber daya alam. Cagar Alam Pedauh memiliki keanekaragaman plasma nutfah dengan tipe ekosistem yang memiliki ciri dan sifat-sifat yang khas, asli, unik, endemik dan langka. Cagar Alam Pedauh berfungsi sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya, wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan, juga sebagai kawasan yang dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menunjang budidaya. Sawo kecik (Manilkara kauki) merupakan spesies asli dan endemik di kawasan ini, sehingga keberadaannya menjadi dasar ditunjuknya Pedauh menjadi Cagar Alam.
Tipe hutan yang ada di Cagar Alam Pedauh terdiri dari tipe hutan tropis dan tipe hutan musim. Tipe vegetasinya termasuk tipe vegetasi hutan dataran rendah dan tipe vegetasi hutan pegunungan. Jenis tumbuhan diantaranya didominasi oleh jenis tempawai, binong, maja, kayu selewe, kukis, dan ketimus (Protium javanicum) serta beberapa jenis yang termasuk jarang antara lain kayu pelas, lian, klicung, dan mangrove. Sedangkan untuk jenis fauna antara lain kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea paresela), burung gosong (Megapodius reiwandii), wili-wili, belibis, elang (Haliastur indus) serta beberapa jenis burung madu.
Sosial ekonomi
Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan hampir sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, hanya sebagian kecil masyarakat yang bekerja di bidang perdagangan/kerajinan.
Bagaimana mencapai ?
Aksesibilitas untuk mencapai kawasan ini adalah :
  • Mataram – Labuhan Lombok, kendaraan darat (2 jam)
  • Labuhan Lombok – Poto Tano, kendaraan laut (2 jam)
  • Poto Tano – Pedauh, kendaraan darat (2,5 jam)
  • Mataram – Sumbawa, kendaraan udara (30 menit)
  • Sumbawa – Pedauh, kendaraan darat (5 jam)
Sarana dan prasarana pengelola yang telah ada diantaranya jalan trail, pos kerja, papan informasi.
Beberapa kegiatan pengelolaan yang telah dilakukan diantaranya patroli rutin, penyusunan rencana pengelolaan kawasan, rehabilitasi tanaman sawo kecik dan evaluasi fungsi kawasan
Sumber : http://mount-tambora.net